Lamborghini Logo Otomotif: Hati-Hati Ranjau Modifikasi

Hati-Hati Ranjau Modifikasi

Modifikasi merupakan usaha mendongkrak performa mobil baik tampilan atau kemampuan. Berbagai cara dan biaya tak sedikit dikerahkan pemilik mobil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Tapi dalam dunia mobkas, modifikasi dianggap haram lantaran nilai orisinalitas sudah berkurang atau bahkan hilang. Belum lagi risiko kerusakan yang besar di kemudian hari.


Hal ini tak masalah bila Anda memang memburu mobkas modifikasi. Sebab hal ini juga bisa menguntungkan. Harga komponen modifikasi yang terpasang pada mobkas, jauh lebih murah ketimbang membeli part  tersebut dalam kondisi retail. 

Lebih bagus lagi bila modifikasinya pakai suku cadang after market  pabrikan seperti Brabus untuk produk Mercedes-Benz. Yang penting, Anda paham betul spesifikasi modifikasinya dan sesuai selera.


Tapi Anda yang mengutamakan orisinalitas dan resale value,  harus lebih waspada memilih mobkas. Sebab bila sampai Anda berhasil dikelabui, bisa jadi pembeli setelah Anda akan mengenali bekas modifikasi itu sehingga harganya tak lagi masuk standar pasar.

Berikut beberapa fase yang bisa dilakoni untuk meneliti tanda-tanda pasca-modifikasi.


Bodi
Lebih 80% penyuka mobil modifikasi memulai dari bodi. Fenomena yang terjadi sekarang adalah pemakaian body kit  ekstrem yang perlu merusak (mengebor) bodi untuk pemasangannya.

Buat yang paham mobkas, biasanya sebelum menjual mereka rela mencat ulang bagian yang sudah rusak, agar bekas modifikasinya sirna.

Namun yang sering terlupa adalah bolongan pada bodi di bawah lisplang (sisi pinggir mobil antara pilar A dan C – biasanya untuk braket side skirt.  Jadi bila bagian ini sudah bolong-bolong, kemungkinan besar sudah pernah dimodif.


Luka lain pada bodi adalah dudukan roll bar.  Biasanya terdapat di sedan-sedan Jepang di bawah 2.000 cc yang kerap dipakai kompetisi reli atau balap.

Kebiasaan para pembalap serta pereli yang suka menjual mobil pacuannya bila sudah dianggap loyo, bisa jadi ranjau buat Anda.

Bekas dudukan pipa pelindung ini bisa dilihat bawah dek bawah dekat pilar A dan B, pelat sandaran serta dasar jok belakang dan dek dekat tempat speaker di sekitar  pilar C.

Bila ada luka di bagian ini, baiknya lupakan saja lantaran mobkas eks kompetisi jarang ada yang sehat.


Perhatikan pula bentuk dan lekukan sepatbor, karena salah satu kecenderungan modifikasi sekarang adalah menggembungkan bagian ini supaya bisa memuat pelek besar.


Mesin

Bagian ini lebih sulit dideteksi. Kalau hanya sebatas kabel busi atau koil high performance,  bisa langsung terlihat saat Anda membuka kap mesin. Tapi kenyataannya, banyak pehobi rela memodifikasi mesinnya dengan cara akal-akalan untuk mendapat tenaga lebih.

Tanda modifikasi mesin bisa dilihat pada gasket (cair) kepala silinder yang tak rata. Atau kalau getaran mesin lebih kuat saat stasioner, kemungkinan sudah dikorek.


Deteksi modifikasi mesin yang kerap sering dijumpai adalah knalpot setengah header. Manifold-nya standar, sedangkan pipa sampai belakang sudah diganti.

Kalau ditanya, biasanya si penjual menjawab, manifold-nya tetap standar dan hanya pipanya yang diganti. Kalau ketemu yang model seperti ini, biasanya mereka sudah memakai header  sebelum menjual mobil.

Suspensi

Paling sering dan mudah terdeteksi adalah lipatan bibir sepatbor yang mengisyaratkan mobil itu pernah dibuat ceper dengan menggunahan pelek diameter besar.

Mungkin terkesan sepele, namun efek jangka panjang mobil ceper bagaikan kanker. Selain konstruksi kaki-kaki jadi lemah, suspensi ceper membuat getaran bodi bertambah.

Hal ini berpotensi merusak bodi, karet-karet dan sambungan (las serta baut), dudukan dasbor, bahkan bisa mempengaruhi sistem elektronik mobil macam ABS, ECU yang rentan pada getaran.


Apalagi bila tongkrongan mobil terlihat aneh. Baiknya lakukan test drive  di berbagai permukaan jalan serta tingkat kecepatan. Kalau terasa lebih keras atau empuk, Anda patut waspada.


0 komentar:

Posting Komentar